🎀RESUME 30 MENIT LEBIH DEKAT BERSAMA BUNDA SEPTI🎀
MIP Mr.JatSeLa
Minggu, 6 November 2016
Pukul 20.30 s.d 21.00
Guru Tamu: Septi Peni Wulandani
1⃣Rella, Malang
Bunda Septi, mohon tips bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri pada anak post-balita? (diatas 5th), bagaimana menanamkan persepsi pada dirinya bahwa dia bisa, berani dan meyakinkan bahwa sesuatu yang akan dia coba itu adalah hal yang menyenangkan? (kami tahu dia pasti suka, tapi takut mencoba pertama kalinya). Apakah kami harus membersamainya terlebih dahulu? Terimakasih.
➡ Pertama ibunya dulu yg harus "percaya penuh" ke anak, setelah itu beri apresiasi, jangan dievaluasi.
Setelah Pede, upgrade kemandirian anak sesuai tahapan kemampuannya ✅
2⃣Vika_Kediri
Sy mau tanya bu septi, gimana baiknya kita mengatasi anak yg sedang tantrum tetapi anak tsb belum bisa bicara? Bagaimana pula baiknya penggunaan kata "jangan" saat bicara dg anak. Kl trlalu sering bilang "jangan" apa bisa membatasi kepercayaan dirinya kelak?
Terimakasih
➡ Mbak vika, anak yg tantrum sebenarnya dia sdg berkomunikasi dg membuat pola bukan dg suara. Maka jangan mau terbawa arus pola anak.
Apabila minta sesuatu dg tantrum, jangan buru-buru dituruti.
Tunggu sampai capek, baru ajak komunikasi
Seputar kata jangan
Yg tidak boleh adalah terlaly sering melarang dg kata "jangan" shg membuat gerak anak menjadi ragu.
Sebentar-sebentar teriak "jangaaaan"
Tapi kalau dalam kondisi bahaya dan anda harus segera memperingatkan anak, tentu kita boleh pakai kata jangan
Bisq diubah dengan kalaimat positif jika kita terbiasa dg jangan
Kata "jangan lari" ➡ "jalan hati-hati"
Jangan teriak ➡ bicara dengan sopan ya nak ✅
3⃣🙋🏻 henny - malang
Bu septi, bagaimana ibu berproses mendampingi Bapak pada mulai dr bapak menjadi employee-self employee. Pada saat bapak menjadi employee, bagaimana ibu mendampingi beliau? Apakah sudah terlintas akan mendidik anak-anak sendiri?
➡ Mbak henny, saya mendampingi pak dodik dg belajar menerima segala perubahan. Tidak menolaknya. Memahami proses perubahan pak dodik yg tidak mudah beliau lalui. Jadi teman disampingnya. ✅
4⃣Nisfa,malang
Bagaimana cara bekerjasama dng suami dlm mewujudkan visi misi,tujuan pernikahan dan pengasuhan anak,sedang kami LDR.bagaimana mensiasati tdk kompaknya ayah dan ibu dlm pengasuhan.misal ibu tdk boleh A,ayah malah memberi.meskipun sdh d bicarakan,tpi msh terulang
➡Mbak nifsa, diperbanyak ngobrol dg suami lewat media apapun ya mbak. Jadi LDR tidak jadi kendala. Doeloe saat LDR dg pak dodik, belum ada hp dan internet. Saya selalu buat surat dari HVS dilipat 3, diisi jurnal harian. Kebayang kan, kalau sekarang paati jauh lebih mudah.
Samakan konsep-konsep sederhana antara suami dan istri shg satu kata✅
5⃣Saya indan di Blitar
Mau tanya bagaimana Cara kita melatih keuletan untuk anak usia 9th? Anak saya khidr sering sekali tidak sungguh sungguh bahkan dalam hal sepele rutinitas sehari2 mudah menyerah jika mnghdapi sdkit ksulitan. .khidr homeschooling bersama adiknya 6th..semoga TIDAK terlalu terlambat untuk memperbaiki.
➡ Mbak indan, dilatih dari hal-hal kecil ya mbak. Misal bulan ini hanya mengembalikan mainan pada tempatnya saja, tapi kontinyu, bulan depan ditambah satu hal lagi. ✅
6⃣Dissa_Tulungagung
Kalau saya tidak salah ingat, Bu Septi pernah mengatakan bahwa keputusan utk "mau" homeschooling harus datang dari 2 belah pihak: anak dan orang tuanya.
Pertanyaan saya, bagaimana jika ortu sudah mantap ingin anak homeschooling saja misal mulai SD, tapi si anak kepingin sekolah krn lihat teman2 sebayanya sekolah. Apakah kita kasih biar sekolah dulu (dg risiko bayar uang masuk, dsb) baru nanti mulai homeschooling saat dia sudah mau? Mohon tipsnya 😃
➡ Mbak dissa, betul HS itu harus muncul dari anak. Berikan berbagai pengalaman langsung bukan teori ttg schooling dan HS. Bagaimana caranya? Ajak langsung ke teman/ komunitas HS dan ke sekolah yg dituju. Biarkan anak yg memilih bukan kita.
Kalau yg wajib di ortu adalah HBE ( Home Based Education) pendidikan berbasis keluarga. Kl HBE kuat maka pasti kita bisa bijak mengikuti pilihan anak mau HS atau Sekolah✅
7⃣Assalamualaikum saya anggraeni dr malang, saya ingin bertanya bagaimana mengatasi anak yang tidak mau ditinggal kerja sedangkan saya harus bekerja. (Anak saya usia 3th), saya sdh mencoba berkomunikasi tapi tidak ada perubahan. Tiap saya tinggal kerja selalu nangis.
➡Mbak anggraeni artinya ananda belum siap ditinggal. Silakan penuhi dulu hatinya dengan mengajaknya bicara tidak menjelang pergi tapi malam sebelum tidur. Kalau tetap belum bisa, ambillah cuti dulu beberapa hari. Isi hatinya yg kosong dg kehadiran ibunya✅
8⃣Oni,Ngawi
Bagaimana caranya untuk memperbaiki kesalahan kepada anak yg masih berusia 18 bulan,sy merasa melakukan banyak kesalahan kpd anak saya,saya bisa merasakan kalau anAk saya menangkap gelombang negatif yang saya salurkan,karena memang kami hidup bersama kakek neneknya yang semuanya tipe perfeksionis&tidak ingin cucunya menangis,akhirnya seringnya saya yg kewalahan harus menghadapi anak&juga kakek neneknya
➡ Mbak oni, minta maaf ke anak ya mbak. Dan kembali perbanyak perbuatan baik✅
9⃣Osa_Pasuruan
Bagaimana cara menemukan 4E dalam diri kita? Saya baru berhenti bekerja dan pindah ke lingkungan baru bersama dengan ibu mertua dan setiap hari ada rewang yang bantu tugas rumah. Saya merasa kurang manfaat hanya berdiam diri dan tidak memiliki jaringan untuk mengoptimalkan potensi saya. Terima kasih Bu Septi
➡Mbak Osa,list aktivitas yg mbak merasa SUKA dan BISA
Setelah itu perbanyak ranah tersebut✅
1⃣0⃣Herlina-kediri
Assalamu'alaikum bu septi. Bagaimana cara menyatukan pola pengasuhan qta dgn pgasuhan ortu yg tdk sama dgn qta secara sy 1 rumah dgn ortu pasca mjdi single mom.
Trima ksih b.septi
➡Mbak herlina, sama mbak kuncinya harua sering ngobrolin hal ini dg ortu kita. Pasti bisa✅
1⃣1⃣Friska, Malang
Bunda, bgaimana cara meminimalisir efek "turunan" penerapan pola asuh yg kurang sesuai org tua qt dlu agar qt tdk menerapkan pola yg sama pada pola asuh qt skrg pada anak2 qt?selain dg memperbnyak ilmu baru, dan beristigfar sambil meminta hidayah oleh Allah, tp masih saja sering "keceplosan", apa mungkin pola asuh "turunan" ini tdk dpt hilang? Trmksh bnyk sblmnya.
➡Hanya dengan "menerima masa lalu" dan memaafkan pola turynan ini akan hilang✅
1⃣2⃣Daning_Jember
Saya senang bisa ngobrol dg teman2 disini apalagi bisa dengan bu Septi. Saya ingin menerpkan HS dan merasa sdh siap menerapkn pd anak2. Tetapi suami tdk setuju.. Bagaimana cara meyakinkannya bu?
➡Mbak daning satukan kata dulu ya dg suami. Karena anda berdualah yg akan menjadi penanggungjawab pe didikan anak✅
1⃣3⃣Reny_malang
Bunda mohon tips nya bagaimana cara membangunkan rasa ingin tahu,ingin mencoba segala kegiatan pada ananda,putri saya 8th allhamdulillah dalam segala hal sudah baik hanya kurang yg 'itu' saja.jd terkadang saya yg memilihkan kegiatan untuk nanda,tpi krn bukan dr berasal dr nanda sendiri keinginan itu,jd setiap kegiatan yg dilakukan pun rasanya setengah hati walaupun hasilnya bagus.bagaimana cara mengeluarkan nanda dari zona nyaman yg sekarang ini.maturnuwun
➡Mbak reny, setiap pagi bermainlah "bertanya" dan miliki "buku rasa ingin tahuku"✅
1⃣4⃣Ismi lamonganBunda bagaiman cara menghadapi satu anak dari lima yang seperti alarm selalu mengingatkan saudaranya untuk ini dan itu.
➡Berikan apresiasi dan hargai perannya. Latih caranya berbicara dg baik✅
1⃣5⃣Lina_Banyuwangi
Assalamualaikum Bu Septi,
1. Bagaimana cara memancing kemandirian anak 3y yang hobi mencari perhatian dengan minta dilayani. Sebentar2 minta dilayani, padahal sudah bisa sendiri. Sudah dicoba dengan hadiah2 malah merengek minta hadiahnya, tanpa melakukan syaratnya.
2. Bagaimana membuat anak 3y imun terhadap pengaruh dari luar yang tidak sesuai dengan aturan keluarga
Terimakasih bu
➡Mbak lina, buatlah kesepakatan dengan anak, kondisi apa saja yg akan dibantu dan yg tidak
Unt pengaruh luar, kuatkan karakter diri anak terlebih dahulu✅
1⃣6⃣Febi -pacitan
Bagaimana bunda tipsnya utk mampu mengantarkan ananda di peran peradapanny jika st ini sy dan suami LDR dan kami masi tgl bersama dg keluarga besar yg tentunya byk prbedaan dlm mendidik anak sehingga saya sering mengulang dan mengulang kembali misalnya dalam hal melatih kemamdirian anak. Anak saya umur 3 tahun dan 1 tahun. Terimakasih
➡Mbak febi, terima kondisi saat ini dulu ya mbak. Kemudian ambil komitmen dg suami dulu✅
17. Usia berapa anak bisa dimasukkan ke pesantren?
06/11/2016, 21:08 - Ibu Septi Peni: Tergantung anak dan values keluarga. Tidak semuanya bisa dipatok kondisi yg sama. Kalau saya pribadi lebih memilih setelah mereka aqil baligh
18. Apa doa ibu untuk anak2?
06/11/2016, 21:09 - Ibu Septi Peni: Mbak hikmah, saya berdoa agar mereka menemukan peran peradabannya dan bermanfaat dunia akherat
RESUME 30 MENIT LEBIH DEKAT ⏰
KELAS MATRIKULASI IIP SURABAYA RAYA
Bersama Guest Teacher: Bu Septi Peni Wulandani
KELAS MATRIKULASI IIP SURABAYA RAYA
Bersama Guest Teacher: Bu Septi Peni Wulandani
Rabu, 23 November 2016
Pukul 20.00-20.30 wib
Pukul 20.00-20.30 wib
=========
1⃣ ❓Bunda Tina Ikavatin: Kapan mantu Bu? Apa sudah punya calon mantu? Kriteria mantu Bu Septi apa nggih?☺ #penasaran
1⃣ ❓Bunda Tina Ikavatin: Kapan mantu Bu? Apa sudah punya calon mantu? Kriteria mantu Bu Septi apa nggih?☺ #penasaran
✍Septi Peni Wulandani: hehehehe mbak tina langsung nembak, yang pasti laki-laki muslim untuk calon imam enes dan ara, dan perempuan muslim untuk bidadari surganya elan 😘😍✅
2⃣❓Bunda Ana Dewi: Bu saya memulai untuk bertanya inggih? Bu septi awal mengadakan homeschool bagaimana tanggapan lingkungan bu .kan awalnya banyak orang mengenal sekolah y disekolahan
2⃣❓Bunda Ana Dewi: Bu saya memulai untuk bertanya inggih? Bu septi awal mengadakan homeschool bagaimana tanggapan lingkungan bu .kan awalnya banyak orang mengenal sekolah y disekolahan
✍Septi Peni Wulandani: kaget mbak anna, kemudian banyak yang bertanya-tanya dan "mempertanyakan" hehehe. yang pasti kami berdua dan anak-anak harus yakin dulu, tidak mendengarkan suara luar . Insya Allah tekad kuat kami adalah kami ingin menjadi bukti, tidak hanya sekedar menunggu bukti. Selama Allah dan RasulNya tidak murka, jalan saja terus✅
3⃣❓ Lutvina Dwi Endarwati: assalamualaikum...saya langsung tanya nggih
bu septi sebagai penunggu imam😁
boleh dong dibagi tips bisa ketemu suami pak dodik....he2
3⃣❓ Lutvina Dwi Endarwati: assalamualaikum...saya langsung tanya nggih
bu septi sebagai penunggu imam😁
boleh dong dibagi tips bisa ketemu suami pak dodik....he2
✍Septi Peni Wulandani: waaa penunggu imam :) kuncinya hanya satu mbak "memantaskan diri" terus menerus✅
4⃣❓ Meta Kusumaningtyas: Assalamualaikum Bu Septi, di waktu yang terbatas ini saya ingin tanya, apa saran ibu septi untuk bunda terkena baby blues dan post partum syndrom atau depresi dalam menjalani kehidupan rumah tangga?
4⃣❓ Meta Kusumaningtyas: Assalamualaikum Bu Septi, di waktu yang terbatas ini saya ingin tanya, apa saran ibu septi untuk bunda terkena baby blues dan post partum syndrom atau depresi dalam menjalani kehidupan rumah tangga?
✍Septi Peni Wulandani: wa'alaykumsalam mbak meta, tenangkan diri, kemudian terima kondisi. Perluas ruang logika kita.✅
5⃣❓ Evie Tis'a Mariana: Bu, gmn bs dishare resep untuk punya semangat yg selalu "on fire" 🔥🔥🔥🔥 untuk selalu belajar yg manfaat nya nyata & smp bisa dibagi smp saat ini kepada kami smua disini 😍😍😍
5⃣❓ Evie Tis'a Mariana: Bu, gmn bs dishare resep untuk punya semangat yg selalu "on fire" 🔥🔥🔥🔥 untuk selalu belajar yg manfaat nya nyata & smp bisa dibagi smp saat ini kepada kami smua disini 😍😍😍
✍Septi Peni Wulandani: berjalan pada misi hidup, hal ini yang membuat saya merasa full energi mbak. Maka ayo temukan bersama✅
6⃣❓ Dieta AArni: Bu Septi, saya ingin bertanya. Adakah Tips untuk memasukkan waktu belajar 10000 jam terbang yang efektif dalam jadwal harian? Karena kondisi tidak memungkinkan untuk belajar langsung selama 2-3 jam di pagi hingga sore hari.
6⃣❓ Dieta AArni: Bu Septi, saya ingin bertanya. Adakah Tips untuk memasukkan waktu belajar 10000 jam terbang yang efektif dalam jadwal harian? Karena kondisi tidak memungkinkan untuk belajar langsung selama 2-3 jam di pagi hingga sore hari.
✍Septi Peni Wulandani: Apakah jam terbang harus 2-3 jam mbak? boleh kurang dan boleh lebih kan? maka ukur sesuai kemampuan kita ya✅
7⃣❓ Ratna yuli: Assalamualaikum bunda septi,
Terimakasih sudah berkunjung di group kami.
Sejak awal sy kagum dgn bunda. bunda, sy tertarik dengan homeschooling. sy ingin menerapkan home schooling untuk anak2 sy...
pertanyaan sy;
1. jika sy hanya berniat mendidik secara home schooling smp usia 12thn (6SD) Setelah itu anak2 sy masukkan sekolah formal bagaimana caranya?
krn mereka tdk punya ijazah.
7⃣❓ Ratna yuli: Assalamualaikum bunda septi,
Terimakasih sudah berkunjung di group kami.
Sejak awal sy kagum dgn bunda. bunda, sy tertarik dengan homeschooling. sy ingin menerapkan home schooling untuk anak2 sy...
pertanyaan sy;
1. jika sy hanya berniat mendidik secara home schooling smp usia 12thn (6SD) Setelah itu anak2 sy masukkan sekolah formal bagaimana caranya?
krn mereka tdk punya ijazah.
2. Bagaimna ceritanya anak2 bunda yg menerapkan homeschooling bisa kuliah di Singapura?
3. Bagaimna Ara yg baru berusia 11thn bs melakukan moo's project.. padahal di situ dia perlu berinteraksi dengan banyak "pembesar" dan orang penting?
Terimakasih
✍Septi Peni Wulandani: mbak ratna, kalimat ini saya copas ya
"sy ingin menerapkan home schooling " bukan mbak yang menentukan anak-anak schooling atau HS, melainkan anak tersebut. Sehingga perkuat Pendidikan di keluarga kita, temani perkembangan anak, nanti mbak akan menemukan masing-masing anak akan tumbuh bagus di lahan yang mana.
Ijazah/tidak, ke LN/tidak sudah bukan lagi hal yang urgent mbak.
detilnya pertanyaan yang lain dijawab lain waktu ya mbak, soalnya panjaaaang✅
8⃣❓ Indah Ratri puspitaningtias: Kok bisa bu punya generasi hebat seperti putri/a ibu?sampe skr sy g bosen tny ini trs y?he...sejak tahu ibu
8⃣❓ Indah Ratri puspitaningtias: Kok bisa bu punya generasi hebat seperti putri/a ibu?sampe skr sy g bosen tny ini trs y?he...sejak tahu ibu
✍Septi Peni Wulandani: Semua anak lahir hebat, kitalah orangtua yang harus terus memantaskan diri, agar layak mendapatkan amanah-amanah hebaaat. Putra putri mbak Indah juga generasi hebat. Terus semangat memantaskan diri di grup ini ya mbaak.✅
9⃣❓ Ikha Farikha: Bu Septi terus terang saya masih bingung dengan NHW5 kemarin,bisakah dijelaskan lebih detail seperti apa yg ideal bu? Mohon pencerahannya. Terima kasih
9⃣❓ Ikha Farikha: Bu Septi terus terang saya masih bingung dengan NHW5 kemarin,bisakah dijelaskan lebih detail seperti apa yg ideal bu? Mohon pencerahannya. Terima kasih
✍Septi Peni Wulandani: Apakah di NHW#5 saya meminta yang ideal mbak? yang kami minta hanya "desain pembelajaran" ala kita, berproseslah untuk menemukannya. Ideal menurut mbak sendiri, dan jangan hiraukan idealisme tetangga yang lain ya....rileks✅
1⃣0⃣❓ Ana Dewi S: Bagaimana menjaga konsisten belajar anak bu. Sedangkan anak biasanya lebih manja dengan orang tua nya. Kalau di sekolah kan guru orang asing jadi ada rasa sungkan untuk semaunya
1⃣0⃣❓ Ana Dewi S: Bagaimana menjaga konsisten belajar anak bu. Sedangkan anak biasanya lebih manja dengan orang tua nya. Kalau di sekolah kan guru orang asing jadi ada rasa sungkan untuk semaunya
✍ Septi Peni Wulandani: Anak itu dipercayakan Allah ke rahim kita, artinya kita sangat dipercaya Allah untuk tahan menghadapi segala macam tantangan dari anak tersebut. Mbaklah guru terbaik yang sudah dipilihNya untuk anak-anak. Yakin dan tingkatkan kompetensi terus✅
1⃣1⃣❓Niswarul Husnah: Assalamualaikum.. Alhamdulillah...bu septi.... Masha Allah senang sekali.
Ibu... Sy masih kesulitan menemukan misi spesifik bu... Sejak bertemu dg ibu d sby bberapa bln lalu, visi misi hidup masih blm fix 🙈 Mhn pencerahannya dan bagaimana stepnya nggih bu...
Matur nuwun..
1⃣1⃣❓Niswarul Husnah: Assalamualaikum.. Alhamdulillah...bu septi.... Masha Allah senang sekali.
Ibu... Sy masih kesulitan menemukan misi spesifik bu... Sejak bertemu dg ibu d sby bberapa bln lalu, visi misi hidup masih blm fix 🙈 Mhn pencerahannya dan bagaimana stepnya nggih bu...
Matur nuwun..
✍Septi Peni Wulandani: Nggak papa mbak ninis, menemukan misi hidup itu perlu proses, maka teruslah berjalan walau kita belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan kita terhadap misi hidup itu, lewat laku kehidupan kita. Yang tidak boleh BERHENTI MENCARI✅
1⃣2⃣❓ Lailie Sawiy Anwaroh: Bu septi, mohon maaf kalau pertanyaan saya agak nyleneh 😄. kalau saya boleh tahu, biaya yg bu septi dan pak dodik keluarkan untuk mendidik anak secara homeschooling lebih besar atau bagaimana jika dbandingkan dengan sekolah konvensional pada umumnya?
*biaya di sini maksud bukan hanya biaya secara material tapi juga immaterial
terimakasih sebelumnya 😊
1⃣2⃣❓ Lailie Sawiy Anwaroh: Bu septi, mohon maaf kalau pertanyaan saya agak nyleneh 😄. kalau saya boleh tahu, biaya yg bu septi dan pak dodik keluarkan untuk mendidik anak secara homeschooling lebih besar atau bagaimana jika dbandingkan dengan sekolah konvensional pada umumnya?
*biaya di sini maksud bukan hanya biaya secara material tapi juga immaterial
terimakasih sebelumnya 😊
✍Septi Peni Wulandani: Oh ya mbak, tentu lebih besar, karena apapun akan kami perjuangkan untuk anak-anak, karena ini amanah utama. Anak hadir di rumah kita sudah plus pundi-pundi rizkinya, maka saya tidak akan pernah mau korupsi rizqi mereka untuk kepentingan kami pribadi ortunya, selama anak-anak masih full tanggung jawab kami. kalau sudah aqil baligh ternyata mereka membawa rizqi mereka sendiri-sendiri, tidak lewat kami lagi.✅
1⃣3⃣❓ Esti Darmawati: Bu terimakasih sebelumnya.... mau nanya apa njenengan awal nikah udah langsung bs keren gt menjadi istri plus ibu.. Belajarnya dari sebelum nikah atau pas udah nikah... hal apa yg membuat ibu termotivasi/terinspirasi menjadi ibu profesional?
1⃣3⃣❓ Esti Darmawati: Bu terimakasih sebelumnya.... mau nanya apa njenengan awal nikah udah langsung bs keren gt menjadi istri plus ibu.. Belajarnya dari sebelum nikah atau pas udah nikah... hal apa yg membuat ibu termotivasi/terinspirasi menjadi ibu profesional?
✍ Septi Peni Wulandani: Nggak mbak, saya di awal nggak bisa apa-apa, tanya pak dodik deh. Karena nggak bisa itulah saya belajar dan berubah. Karena prinsipnya BERUBAH atau KALAH✅
1⃣4⃣❓Uswatun hasanah: Bu, apa tantangan terberat saat menjalani proses belajar menjadi ibu profesional? Jika keadaan mengharuskan seorang ibu untuk produktif, padahal saat ini masih harus belajar bunda sayang dan bunfa cekatan, bagaimana caranya agar kegiatan tersebut bisa seimbang?
1⃣4⃣❓Uswatun hasanah: Bu, apa tantangan terberat saat menjalani proses belajar menjadi ibu profesional? Jika keadaan mengharuskan seorang ibu untuk produktif, padahal saat ini masih harus belajar bunda sayang dan bunfa cekatan, bagaimana caranya agar kegiatan tersebut bisa seimbang?
✍Septi Peni Wulandani: FOKUS dan KONSISTEN, itu kendalanya. Maka mbak bisa belajar secara beriringan. Tetapkan mana menu utama dan mana menu camilannya ya.✅
1⃣5⃣❓ Matrik Atika Yhudar Paramita: Assalamu'alaikum bu septi..
Saya skrg lg belajar pd tahap bunda sayang dan bunda cekatan. Rasanya tidak mudah n jatuh bangun.
Sy kbetulan ibu bkerja di ranah domestik.
Namun setiap sy membayangkan tahapan selanjutnya yaitu bunda produktif n shaleha saya ''parno " duluan. Karena sy merasa ndak punya passion yg pas n bs " menghasilkan".
Bagaimana saran dr bu septi utk bs lebih mudah menjadi bunda produktif ? Terima kasih
1⃣5⃣❓ Matrik Atika Yhudar Paramita: Assalamu'alaikum bu septi..
Saya skrg lg belajar pd tahap bunda sayang dan bunda cekatan. Rasanya tidak mudah n jatuh bangun.
Sy kbetulan ibu bkerja di ranah domestik.
Namun setiap sy membayangkan tahapan selanjutnya yaitu bunda produktif n shaleha saya ''parno " duluan. Karena sy merasa ndak punya passion yg pas n bs " menghasilkan".
Bagaimana saran dr bu septi utk bs lebih mudah menjadi bunda produktif ? Terima kasih
✍Septi Peni Wulandani: Mbak Atika, bunda prosuktif di IIP tidak selalu diukur dari uang dan rupiah, melainkan seberapa besar kebermanfaatan hidup kita . Banyak cara menuju hal tersebut mbak. Salah satunya adalah ilmu yang mbak miliki, bagikanlah, maka sdh masuk kategori produktif✅
1⃣6⃣❓ Fatma Irnawati Nurcahyani: Assalamualaikum wr.wb bu Septi....saya dr dulu penasaran dg cara ibu utk bisa memaksimalkn masa tour de talent anak2, bagaimana tips bisa mendptkn ksempatan belajar dg orang2 hebat yg sukses & bahagia,semntra qt sbg orng tua tdk kenal dg mreka2
1⃣6⃣❓ Fatma Irnawati Nurcahyani: Assalamualaikum wr.wb bu Septi....saya dr dulu penasaran dg cara ibu utk bisa memaksimalkn masa tour de talent anak2, bagaimana tips bisa mendptkn ksempatan belajar dg orang2 hebat yg sukses & bahagia,semntra qt sbg orng tua tdk kenal dg mreka2
✍ Septi Peni Wulandani: Mbak fatma, saya dulu juga tidak kenal orang-orang hebat tsb, kami dan keluarga hanya berproses melakukan apa yang orang-orang hebat itu lakukan. dan memberikan keyakinan kepada anak-anak, bahwa bulu yang berbulu sama, pasti akan bertemu entah darimana hinggapnya. maka tentukan levelmu, hanya itu saja✅
1⃣7⃣❓ Hairia Fitri: Bu mohon bimbingannya
Bagaimana menyelaraskan kebutuhan emosi anak dan diri kita agar tidak saling berbenturan pada kondisi kita yang lagi down.
1⃣7⃣❓ Hairia Fitri: Bu mohon bimbingannya
Bagaimana menyelaraskan kebutuhan emosi anak dan diri kita agar tidak saling berbenturan pada kondisi kita yang lagi down.
✍Septi Peni Wulandani: Mbak fitri pelajari transactional analysis untuk menyelaraskan hal ini ya, silakan search apa itu?
Resume Kulwap IIP Bogor #1*
19 Maret 2015
19 Maret 2015
Narasumber: Septi Peni Wulandani
Family Strategic Planning
Wah berat amat judulnya…? Apa memang perlu sebuah keluarga melakukan strataegic planning? Kok kayak perusahaan? Mengalir saja-lah, ngga usah neko-neko.
Saya memang bukan air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, mengikuti arah sungai begitu saja. Saya adalah nakhoda bahtera yang berlayar di atas air, perlu peta dan kompas agar saya dapat mengarahkan kemudi dengan baik, mensikapi badai dan karang yang menghalang di jalan. Begitu pemahaman saya atas wisdom Jawa ‘ngeli nanging ora keli’ (mengalir tetapi tak terhanyut).
Keluarga adalah amanah, dipertanggungjawabkan dunia akherat. Keluarga itu surga atau neraka kita, dunia dan akherat, kini dan juga nanti. Maka keluarga pantas kita jalankan secara bersungguh-sungguh, dengan segala ilmu dan resources yang kita miliki. Bersungguh-sungguh tak mesti tegang, formal atau dahi berkerut; sebaliknya kita dapat menjalaninya dengan gembira, nyaman dan penuh sukacita.
Sedari kecil kita sudah sering ditanya tentang cita-cita. Jawaban apapun dari mulut kecil kita disambut dengan tawa dan tepuk tangan riang. Sayang, hal itu hanya sampai disana. Sedikit dari kita yang kemudian menatanya dengan seksama, sehingga banyak dari kita yang hidup jauh dari apa yang dicita-citakan. Bersyukurlah anda bila menjadi yang sedikit itu.
Family strategic planning dilakukan bersama sekeluarga dalam upaya mewujudkan ‘A’ HomeTeam, keluarga yang membuat Anda nyaman dan bahagia hidup d dalamnya, dan juga membuat Anda tenang dan tenteram saat mesti meninggalkannya. Keluarga yang tak menyisakan penyesalan karena Anda sudah melakukan yang terbaik dan tak memunculkan kekuatiran manakala Anda mesti terlebih dulu meninggalkan dunia ini.
Meski mengambil gagasan dari apa yang diterapkan di perusahaan namun tidak serta merta proses tahapannya sama, karena keluarga memang berbeda dengan perusahaan. Mari kita simak beberapa karakteristiknya:
Perusahaan dan Keluarga sama-sama kumpulan orang yang memiliki tujuan, berusaha untuk bisa bertahan hidup, ingin berkembang, juga bisa mati, sama-sama memerlukan resources, berproses, ada interaksi antar elemen-elemennya, dan menghasilkan sesuatu. Perusahaan dan Keluarga adalah sama-sama sebuah sistem, yang berada dan berinteraksi dengan lingkungannya, memiliki faktor pendukung dan juga faktor penghambat, kawan dan lawan.
Namun demikian Keluarga dan Perusahaan berbeda pada banyak hal. Perusahaan berorientasi profit, Keluarga berorientasi pendidikan menuju kemandirian dan kebahagiaan. Perusahaan anggotanya memiliki tingkat kedewasaan yang sama, Keluarga bisa terdiri dari anak-anak, dewasa dan mungkin juga orang yang sudah tua. Perusahaan tidak diniatkan untuk punya ikatan seumur hidup, bila tidak cocok bisa setiap saat berganti. Keluarga diniatkan untuk seumur hidup, anggotanya tak bisa berganti-ganti semaunya. Dan masih banyak yang lainnya.
Keluarga dimulai dari dua orang dewasa yang mengikatkan diri menjadi satu, yang dibesarkan puluhan tahun dalam lingkungan yang berbeda, cara yang berbeda dan jalan yang berbeda. Keduanya membutuhkan banyak media dan aktivitas untuk mengokohkan diri (lihat: ‘A’ HomeTeam)
Family strategic planning adalah salah satu media KOMUNIKASI keluarga sekaligus sarana PENDIDIKAN anggotanya.
1. Tentukan waktu khusus 2 – 3 hari untuk menyepi, keluar dari zona Anda biasa hidup. Anda bisa memilih moment tahun baru, ultah pernikahan, Ramadhan dll.
2. Tentukan PIC (Person in Charge, penanggung jawab acara), yang lain patuh pada arahan PIC
3. Diskusikan sekeluarga persiapan yang diperlukan: Kemana, apa saja kegiatannya, perlengkapan yang diperlukan, berapa anggarannya, apa peran setiap anggota keluarga, dll.
4. Apa yang akan dibahas?
a/ Apa yang sudah bagus kita kerjakan di tahun ini? Hasil apa yang telah kita capai?
b/ Pengalaman apa yang paling seru? Bagaimana perasaan setiap anggota keluarga?
c/ Tahun depan ingin tema apa? Gunakan bahasa yang menggetarkan untuk mengekspresikannya. Misal, kita ingin menumbuhkan semangat pantang menyerah ==> Manjadda wajadda! Atau berani mencoba hal baru ==> It’s okay to make mistakes, I learn from my mistakes.
d/ Setiap anggota keluarga mempresentasikan/menceritakan apa yang ingin diraihnya dan akan dilakukannya di tahun depan. Support apa yang diperlukannya untuk mewujudkan itu
e/ Setelah semuanya selesai, diskusikan sinergi yang dapat dilakukan, menata resources keluarga, dan bagaimana mengelola anggarannya.
5. Dokumentasikan dengan baik semuanya.
6. Tutup dengan gembira dan ceria!
Nah ini baru awal. Bagaimana memastikan rencana itu akan terlaksana?
Salam Ibu Professional,
/Dodik Mariyanto/
⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰
⏰ 30 menit lebih dekat ⏰
👸🏻 Guest Teacher : Ibu Septi Peni Wulandani
🙎🏻 Fasilitator : Rindu R
🙎🏻 Fasilitator : Rindu R
🏡 Korwil 7
🗓25 November 2016
⏰ 20.00-20.30 wib
🗓25 November 2016
⏰ 20.00-20.30 wib
✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏
🙋🏻 Resi utami
Bu Septi boleh nanya2:
Bagaimana caranya menentukan kurikulum yg berbeda sesuai minat anak2 dengan umur anak2 yg beda2 pula? Sedangkan yg mengajarkan di rmh hanya ibunya saja.
👸🏻➡ Mbak Resi, jangan pikirkan kurikulum dulu, yang pertama kali harus mbak lihat adalah sisi keunikan anak-anak, hal apa yang membuat matanya berbinar, gaya belajar apa yang paling dominan di anak-anak kita saat ini. Setelah paham profile anak masing-masing, baru mulai buat menu belajarnya, mulai dari yang kita bisa dulu. Setelah itu bertahap.✅
Bu Septi boleh nanya2:
Bagaimana caranya menentukan kurikulum yg berbeda sesuai minat anak2 dengan umur anak2 yg beda2 pula? Sedangkan yg mengajarkan di rmh hanya ibunya saja.
👸🏻➡ Mbak Resi, jangan pikirkan kurikulum dulu, yang pertama kali harus mbak lihat adalah sisi keunikan anak-anak, hal apa yang membuat matanya berbinar, gaya belajar apa yang paling dominan di anak-anak kita saat ini. Setelah paham profile anak masing-masing, baru mulai buat menu belajarnya, mulai dari yang kita bisa dulu. Setelah itu bertahap.✅
🙎🏻wenda swords
Bu septi...kalau selama ini saya banyak tanya Di grup untuk diskusi Kali ini saya mau minta didoakan untuk saya Dan teman2 di grup keren ini bisa tetap semangat mengaplikasikan NHW kita dalam kehidupan sehari2...😘terimakasih bu sebelumnya saya sangat senang bisa belajar banyak Di grup keren ini😘🙏
👸🏻➡ Aamiin saya doakan terus mbak Wenda, karena prinsipnya adalah kerjakan dan tuliskan kembali pengalaman belajar mbak di IIP ini .
Bu septi...kalau selama ini saya banyak tanya Di grup untuk diskusi Kali ini saya mau minta didoakan untuk saya Dan teman2 di grup keren ini bisa tetap semangat mengaplikasikan NHW kita dalam kehidupan sehari2...😘terimakasih bu sebelumnya saya sangat senang bisa belajar banyak Di grup keren ini😘🙏
👸🏻➡ Aamiin saya doakan terus mbak Wenda, karena prinsipnya adalah kerjakan dan tuliskan kembali pengalaman belajar mbak di IIP ini .
Menuliskan kembali pengalaman belajar di Institut Ibu Profesional ini adalah sarana para Ibu untuk menemukan kembali hakekat ilmu yg dicari agar bisa mengajar diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengajarkannya kepada orang lain.
Karena,
Barangsiapa mau menjadi guru,
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata.
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.
🙋🏻Permai sari (Melly)
Melly_Jerman
Apakah saat bu Septi melakukan HS pada anak-anak sewaktu kecil, pernah ada perasaan was-was anak tidak sesuai dengan „track“ nya atau ada terbesit perasaan bagaimana nanti, apakah ini yang terbaik buat anak-anak, dsb. Lalu bagaimana mengendalikan perasaan tersebut? Biasanya perasaan ini akan makin menjadi jika ada tambahan bumbu dari lingkungan yang tidak mendukung, walaupun berusaha untuk menganggap angin lalu saja.
👸🏻➡ Mbak Melly, tentu mbak, karena saat itu kami sedang melawan arus, pasti jalannya berat dan banyak rintangan. Tapi justru situasi seperti itulah yang membuat kami jadi tim kuat saat ini. Ditempa terus. Sehingga Saat itu kalau ada godaan kami selalu bilang "Selama Allah dan RasulNya tidak murka, jalan terus"
Melly_Jerman
Apakah saat bu Septi melakukan HS pada anak-anak sewaktu kecil, pernah ada perasaan was-was anak tidak sesuai dengan „track“ nya atau ada terbesit perasaan bagaimana nanti, apakah ini yang terbaik buat anak-anak, dsb. Lalu bagaimana mengendalikan perasaan tersebut? Biasanya perasaan ini akan makin menjadi jika ada tambahan bumbu dari lingkungan yang tidak mendukung, walaupun berusaha untuk menganggap angin lalu saja.
👸🏻➡ Mbak Melly, tentu mbak, karena saat itu kami sedang melawan arus, pasti jalannya berat dan banyak rintangan. Tapi justru situasi seperti itulah yang membuat kami jadi tim kuat saat ini. Ditempa terus. Sehingga Saat itu kalau ada godaan kami selalu bilang "Selama Allah dan RasulNya tidak murka, jalan terus"
dan tagline ini sampai mendarah daging di anak-anak
GOOD is not enough anymore, we have to be DIFFERENT✅
🙋🏻Latifah Azkari
Bagaimana cara mengolah rasa ya Bu, saya tipe gampang sedih, kadang sampe trbaca anak2 dan klao mereka berusaha mngibur, saya malah tambh sedih. Terimksh..
👸🏻➡ alirkan mbak latifah, jangan ditahan ya , nanti jadi bendungan rasa, kalau jebol bisa banjir. gunakan cara yang mbak latifah banget ( gue banget)
Bagaimana cara mengolah rasa ya Bu, saya tipe gampang sedih, kadang sampe trbaca anak2 dan klao mereka berusaha mngibur, saya malah tambh sedih. Terimksh..
👸🏻➡ alirkan mbak latifah, jangan ditahan ya , nanti jadi bendungan rasa, kalau jebol bisa banjir. gunakan cara yang mbak latifah banget ( gue banget)
🙋🏻rindu
Kalo boleh share cara gue banget versi bu septi seperti apa? 😊🙏
Kalo boleh share cara gue banget versi bu septi seperti apa? 😊🙏
👸🏻➡ hahaha kalau dulu di awal menikah, lari ke kamar mandi, nyalain kran air, nangis. Shg indikator pak dodik, kalau lihat tagihan PAM tinggi, artinya hati istrinya sedang tercobak cabik huhuhu. Kalau sekarang lebih cerdas, makin galau harus makin produktif, makin sering nulis, makin sering berkarya.✅
🙋🏻Arlisa Febriani
Ibu, sy pernah baca pengalaman ibu menceritakan mimpi2 ibu kepada org2 tdk dikenal spt di kereta/stasiun dsb, boleh diceritakan bgmn proses menyiapkan mental Ibu utk melakukan hal ini?
Ibu, sy pernah baca pengalaman ibu menceritakan mimpi2 ibu kepada org2 tdk dikenal spt di kereta/stasiun dsb, boleh diceritakan bgmn proses menyiapkan mental Ibu utk melakukan hal ini?
arlisa_lund
👸🏻➡ hehehe, iya mbak arlisa, kami punya gulungan mimpi. kertas flipchart yang berisi mimpi kami. Prinsip yang saya pakai DREAM It, SHARE It, DO It dan GROW It. Jadi kalau udah mimpi harus share ke sebanyak mungkin orang agar tahu berapa kali kita dicemooh, berapa kali ditolak, berapa kali dicuekin, dan itu kami sebut sebagai KUOTA GAGAL.
👸🏻➡ hehehe, iya mbak arlisa, kami punya gulungan mimpi. kertas flipchart yang berisi mimpi kami. Prinsip yang saya pakai DREAM It, SHARE It, DO It dan GROW It. Jadi kalau udah mimpi harus share ke sebanyak mungkin orang agar tahu berapa kali kita dicemooh, berapa kali ditolak, berapa kali dicuekin, dan itu kami sebut sebagai KUOTA GAGAL.
🙋🏻Endang Prasdianti
maksudnya kuota gagal apa, bunda?
👸🏻➡ kuota gagal adalah berapa jumlah kegagalan yang diri kita sanggup menanganinya sampai berhasil. Dengan sering praktek nanti bakalan paham mbak. Misal saya melihat kuota gagal saya adalah 7 kali. Maka kalau gagal baru satu kali, justru tepuk tangan, asyiiiiiiik tinggal 6 lagi, terus seperti itu.
🙋🏻wenda swords
Contoh kecil dong bu...Masih belum paham?
👸🏻➡ misal saya punya ide, saya share kan ke mbak wenda, eh ditolak, saya happy, karena kuota gagal saya yang tadinya rata-rata 7 kali tinggal 6. terus saya share kan gagasan saya ke mbak endang, mbak rima, mbak rindu, dst. Saat share yang ke 8, rata-rata berhasil.✅
maksudnya kuota gagal apa, bunda?
👸🏻➡ kuota gagal adalah berapa jumlah kegagalan yang diri kita sanggup menanganinya sampai berhasil. Dengan sering praktek nanti bakalan paham mbak. Misal saya melihat kuota gagal saya adalah 7 kali. Maka kalau gagal baru satu kali, justru tepuk tangan, asyiiiiiiik tinggal 6 lagi, terus seperti itu.
🙋🏻wenda swords
Contoh kecil dong bu...Masih belum paham?
👸🏻➡ misal saya punya ide, saya share kan ke mbak wenda, eh ditolak, saya happy, karena kuota gagal saya yang tadinya rata-rata 7 kali tinggal 6. terus saya share kan gagasan saya ke mbak endang, mbak rima, mbak rindu, dst. Saat share yang ke 8, rata-rata berhasil.✅
🙎🏻Rimrim
Assalammualaikum bu Septi, saya Rima dari Purwokerto. Beberapa waktu yg lalu saat mba Ara dan mas Elan ke Purwokerto, alhamdulillah saya berkesempatan makan malam bersama mereka.
Dan saya sangat takjub dengan kedewasaan, kelantangan, dan kecerdesan mereka berdua.
Dalam hati saya sangat takhub dengan kedua orang tua yang telah mendidik mereka sedemikian rupa.
Banyak sekali yang ingin saya ATM kan dari cara bu Septi mendidik mas Elan dan mba Ara.
Semoga suatu hari bisa betul betul bertatap muka dengan hu Septi.
👸🏻➡ Wa'alaykumsalam mbak Rima, oh ya waaa seru dong. Semua anak lahir hebat mbak, kitalah orangtuanya yang harus memantaskan diri terus agar layak mendapatkan amanah anak-anak hebat itu.
Assalammualaikum bu Septi, saya Rima dari Purwokerto. Beberapa waktu yg lalu saat mba Ara dan mas Elan ke Purwokerto, alhamdulillah saya berkesempatan makan malam bersama mereka.
Dan saya sangat takjub dengan kedewasaan, kelantangan, dan kecerdesan mereka berdua.
Dalam hati saya sangat takhub dengan kedua orang tua yang telah mendidik mereka sedemikian rupa.
Banyak sekali yang ingin saya ATM kan dari cara bu Septi mendidik mas Elan dan mba Ara.
Semoga suatu hari bisa betul betul bertatap muka dengan hu Septi.
👸🏻➡ Wa'alaykumsalam mbak Rima, oh ya waaa seru dong. Semua anak lahir hebat mbak, kitalah orangtuanya yang harus memantaskan diri terus agar layak mendapatkan amanah anak-anak hebat itu.
🙋🏻Siti Bunda Ghaza
bu septi kl boleh tau pernah tidak mendaptkan komplen dari anak2 dan bagaimna meyikapinya?
👸🏻➡ hahaha sering mbak, ya mendengarkan sambil malu-malu, kemudian minta maaf ke mereka.✅
bu septi kl boleh tau pernah tidak mendaptkan komplen dari anak2 dan bagaimna meyikapinya?
👸🏻➡ hahaha sering mbak, ya mendengarkan sambil malu-malu, kemudian minta maaf ke mereka.✅
🙋🏻Siti_Bunda Ghaza
tanya lagi bu septi ..bgmna solusinya ketika kita ingin mgadakan tpq untuk anak2 skitar rumah yg notabene mereka tidak diperhtikan orgtua, tidak ada aturan, tidak mngtahui batasan2 norma, tidak mengaji? tidak memgetahui ilmu agama. Sedangkan kondisinya sya masih punya balita 3.5 thun yg trkdang msih blm bisa lepas dr saya dan moodnya pun gampang brrubah. Dan kalau dibiarkan yg saya khawatirkan nnti anak2 tsb bisa mempengaruhi anak2 saya karena mereka tumbuh dilingkungan sekitar.
Trimakasih
👸🏻➡ put first thing firat, letakkan yang utama menjadi urutan pertama ya mbak. Kalau ada anak balita, maka tempatkan dulu mereka di urutan paling atas. Baru susun kebutuhan berikutnya. Indikatornya apakah anak kita bahagia? kalau ya lanjut kalau tidak, tunda dulu.✅
tanya lagi bu septi ..bgmna solusinya ketika kita ingin mgadakan tpq untuk anak2 skitar rumah yg notabene mereka tidak diperhtikan orgtua, tidak ada aturan, tidak mngtahui batasan2 norma, tidak mengaji? tidak memgetahui ilmu agama. Sedangkan kondisinya sya masih punya balita 3.5 thun yg trkdang msih blm bisa lepas dr saya dan moodnya pun gampang brrubah. Dan kalau dibiarkan yg saya khawatirkan nnti anak2 tsb bisa mempengaruhi anak2 saya karena mereka tumbuh dilingkungan sekitar.
Trimakasih
👸🏻➡ put first thing firat, letakkan yang utama menjadi urutan pertama ya mbak. Kalau ada anak balita, maka tempatkan dulu mereka di urutan paling atas. Baru susun kebutuhan berikutnya. Indikatornya apakah anak kita bahagia? kalau ya lanjut kalau tidak, tunda dulu.✅
🙋🏻Shantydewi Arifin: Saya penasaran mau nanya bagaimana cara menentukan angka kuota gagal? Maklum tipe orang sekali gagal udah lemes.
👸🏻➡ dicoba berulang-ulang teh. Sesuai passion kita. Kalau saya seneng banget dengan ide baru/gagasan baru. Maka energynya luar biasa kalau suruh trial and error sebuah ide/gagasan. Sehingga bisa ketemu seberapa tahan mental saya signifikan dengan berapa kali ditolak, dicuekin, sampai dengan diterima.
👸🏻➡ dicoba berulang-ulang teh. Sesuai passion kita. Kalau saya seneng banget dengan ide baru/gagasan baru. Maka energynya luar biasa kalau suruh trial and error sebuah ide/gagasan. Sehingga bisa ketemu seberapa tahan mental saya signifikan dengan berapa kali ditolak, dicuekin, sampai dengan diterima.
Tapi kalau urusan bikin roti dll, sekali gagal saja udah lemes, nggak mau ngulang lagi. Ketahanan saya lemah di bidang ini.✅
⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰
Komentar
Posting Komentar