RESUME MATERI ADAB MENUNTUT ILMU MATRIKULASI IBU PROFESIONAL SESI #1
Yeeeay, alhamdulillah... Selesai juga akhirnya resume materi Adab Menuntut Ilmu kali ini. Di tengah-tengah deadline suami yang ujung-ujungnya saya jg ikut diuber-uber buat bantuin, hihi :p Tapiii, lega rasanya setelah deadline saya sendiri ‘semi’ rampung. Karena ada jg beberapa pertanyaan susulan yg blm selesai saya resume, yg nantinya akan saya tambahkan lg. *maapkeun *salimibuibudulu :)
--ADAB MENUNTUT ILMU (Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional)
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan. Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya. Karena ilmu itu adalah prasyarat untuk sebuah amal, maka adab adalah hal yang paling didahulukan sebelum ilmu.
Adab adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya. Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri. Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami adab menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain? Karena adab tidak bisa diajarkan, adab hanya bisa ditularkan. Para ibulah nanti yang harus mengamalkan adab menuntut ilmu ini dengan baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh adab baik dari ibunya.
ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk. Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati. Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.
b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, hadir paling
awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.
c. Menghindari sikap yang “merasa” sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu
ilmu sedang disampaikan.
d. Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang,
membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua
runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.
e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu
disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar
mudah untuk diamalkan.
ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepadaNya yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.
b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.
c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.
ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari.
b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.
c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.
d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.
e. Dalam dunia online, harus menerapkan sceptical thinking dalam menerima sebuah informasi. Jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik. Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, sehingga mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat.
--DISKUSI MATERI ADAB MENUNTUT ILMU--
1. (Pertanyaan Bunda Rahmadaning) Maaf kalau kurang sesuai, pertanyaan saya begini. Anak saya sekolah di sebuah SD Islam, saya ingin anak bisa belajar hormat dan sayang kpd gurunya sbg salah satu adab menuntut ilmu. Tetapi anak tsb tdk senang dg sikap guru yg dia anggap terlalu sulit dicerna penjelasannya dan suka menghukum dg hukuman yg kurang mendidik. Saya mohon sarannya menghadapi hal tersebut.
(Jawaban) Anak-anak itu tulus, shg ketika mereka secara naluri tdk bisa menghormati sang guru karena adabnya tidak benar, tolong dihargai lebih dahulu sikap anak tsb kepada guru
"Apa yg kamu lakukan sudah benar nak, krn menurut bunda, gurumu tidak patut dicontoh, sekarang mari kita belajar cara yg baik untuk bersikap dengan guru tsb, tanpa menyakitinya". Yaitu tetap hormat di kelas, boleh menyatakan sikap tdk suka saat saat berduaan saja di luar kelas, shg kamu tidak memalukan gurumu di hadapan teman-temanmu.
2. (Pertanyaan Bunda Lenti Nucifera) Saya bertanya Bunda, tentang adab terhadap sumber ilmu (terkait penggandaan), bagaimana hukumnya menggandakan/menyebarluaskan materi dalam program matrikulasi ini? Terima kasih. Mohon maaf jika sebelumnya sudah pernah dijelaskan.
(Jawaban) Materi matrikulasi boleh dituliskan/share di wall pribadi/ blog.
3. (Pertanyaan Bunda Nadia) Bagaimana contoh aplikatif adab terhadap guru yg bisa kita berikan pd anak-anak, sementara kita sbg org tua tdk dlm posisi belajar dg guru. Mengingat anak-anak lbh mudah menerima apa yg dilihat daripada didengar (misal, adab perhatian thd penejlasan guru, tdk berbicara dg org lain ketika guru bicara).
(Jawaban) Bunda Nadia, sejatinya menuntut ilmu itu wajib dari buaian sampai ke liang lahat, jadi ketika kita belajar, kepada semua orang yg kita anggap guru kita, maka gunakan adab ini. Mendengarkan dg menghadirkan mata, hati dan pikiran kita fokus ke sang guru kehidupan kita, tidak terbagi kemana-mana. Anak pasti akan mencontoh.
4. (Pertanyaan Bunda Indri) Bunda saya mau tanya, bagaimana menjelaskan kepada anak untuk bisa kooperatif ketika sedang diajak bundanya untuk menghadiri majelis ilmu? Sedangkan di dalam materi adab menuntut ilmu kita dituntut untuk memberikan perhatian penuh terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Sedangkan kalau kita membawa anak, kadang konsentrasi dan perhatian kita kadang terpecah. Anak saya umur 4 tahun bunda. Terimakasih.
(Jawaban) Fitrah anak-anak adalah tidak bisa duduk anteng diam mendengarkan, maka forum-forum yang meminta anak untuk duduk diam memang tidaklah cocok untuk mereka, perlu diketahui rentang konsentrasi anak ialah 1 menit kali usianya, maka 4 th memiliki rentang konsentrasi selama 4 menit, lepas dari itu anak akan sulit konsentrasi, membawa amunisi yang dia suka bisa menjadi salah 1 solusi, namun melihat fitrah anak yg memang tidak bisa duduk diam anteng mendengarkan, akan lebih baik jika bunda menitipkan sebentar ananda kpd org dewasa lain yg bunda percayakan. :)
5. (Pertanyaan Bunda Marissa) Bagaimana tips aplikatif yg bisa diterapkan kpd anak agar bisa khusyuk dan tenang di masjid khususnya utk anak 5 tahun ke bawah?
(Jawaban) Sebelum masuk ke masjid, kebutuhan anak untuk bergerak bebas harus dipenuhi dulu. Ajak anak untuk berjalan kaki menuju masjid dan bermain di halaman masjid. Setelah itu, ajak anak untuk masuk dengan memberinya contoh adab masuk masjid. Dan selalu siapkan amunisi agar anak tetap sibuk.
6. (Pertanyaan Bunda Aina) Bagaimana ya caranya u/ mengamalkan adab menuntut ilmu itu bagi yg sdh besar, ex: mahasiswa. Pada umumny anak-anak sekarang kan, adab menuntut ilmunya msh kurang?
(Jawaban) Anak yg sudah besar namun kelihatan kurang "beradab", karena ia belum memaknai manfaat ilmu. Maka sangat penting, untuk selalu menyentil kesadaran anak, "apa manfaatnya bagiku" "mengapa ilmu ini berharga" ketika mempelajari ilmu.
7. (Pertanyaan Bunda Ismi) Bunda, anak-anak saya senang membaca. Ke mana saja bukunya selalu dibawa dan dibaca sampai lecek kertasnya. Hampir semua buku gak ada yang kenceng kertasnya. Apa ini termasuk kurang beradap terhadap sumber ilmu/buku? Terimakasih.
(Jawaban) Kenalkan pada anak bagaimana kita bisa mendapatkan buku. Kenapa buku itu berharga? Ajak anak untuk menggali alasannya sendiri, kenapa saya harus menyayangi buku?
8. (Pertanyaan Bunda Erlina) Assalamu'alaikum wr wb... Sikap/kiat apa yg tepat dan menyenangkn untuk mengajarkan ttg pentingnya sholat pada anak? Anak saya sudah umur 5,5 tahun tp sulit disuruh sholat. Jd biar kesannya kayak nggak dipaksa Bun? Syukron.
(Jawaban) Wa'alaikumsalam, Pencerahan dalam bentuk cerpen ataupun dongeng, dengan desain visual yang menarik bisa memberi gambaran yang bagus dan jelas pada anak. Ayah ibu bisa berkisah tentang kepentingan shalat pada Ananda dengan cara yang menyenangkan. Katakan pada Ananda secara sering tentang masjid. Mengajak Ananda ke masjid, kenalkan akhlak adabnya shalat berjama’ah, & hubungan social masyarakat dengan jama’ah lain, dsb.
9. (Pertanyaan Bunda Ulid) Bismillah. Bagaimana membiasakan adab menuntut ilmu pada balita sedikit demi sedikit sampai dia jadi terbiasa?
(Jawaban) Bacakan buku setiap hari, beri teladan dengan memberi tahu kapan ibunya sedang belajar.
10. (Pertanyaan Bunda Eni Indayani) Bunda saya mau tanya, adab adalah pelajaran yg harus di pelajari anak-anak, sampai hari ini kami masih belum menemukan pola yg pas bagaimana menerangkan jika dalam masjid, ada tamu di rumah, ada orang tua, anak-anak bisa beradab dg baik. Mohon pencerahan Bunda. Hatur nuhun.
(Jawaban) Dalam majelis ilmu yg baik, seharusnya memaklumi dan memfasilitasi anak-anak yang hadir. Jika tidak ada fasilitas kids corner, maka persiapkan amunisi agar anak bisa "sibuk". Jika anak tetap bosan, maka ibu harus mengalah dan memenuhi kebutuhan anak. Karena konsentrasi anak adalah 1 menit x usianya.
11. (Pertanyaan Bunda Nani Dian) Bagaimana caranya agar si kecil mau lebih memperhatikan apa yg di ajarkan orang tua nya dari pada orang lain? Saya dan suami berusaha mengajarkan yg baik tapi tidak bs dipungkiri ada orang lain di sekitar kita seperti saudara atau tetangga yg main kerumah yg kadang bersikap kurang baik sehingga kadang si kecil suka meniru. Bagaimana mengatasinya? Makasih.
(Jawaban) Orangtua adalah tauladan untuk anak-anaknya. Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan sehingga terjadilah pembiasaan. Banyak berkomunikasi dengan Ananda, tentunya tentang hal-hal yg mana itu baik, & yg mana itu kurang baik diterapkan. InsyaAllah ini akan menjadi filter.
12. (Pertanyaan Bunda Windar) Saya Inshaa Allah calon bunda. Anak masih di dalam kandungan alhamdulillah sekarang 7 bln. Saya ingin bertanya dalam materi dikatakan ADAB tidak bisa diajarkan dan hanya bisa ditularkan. Apakah berarti apabila kelak anak-anak saya ada yang kurang dalam ADAB menuntut ilmu berarti mereka mencontoh diri saya sebagai ibu yg kurang memberikan teladan ya? Atau ada faktor lain yang bisa mempengaruhinya? *persiapan koreksi diri sendiri dulu ini karena maklum pendatang baru dalam dunia per"ibu"an masih harus banyak belajar. Terima Kasih.
(Jawaban) Cobalah berkomunikasi dengan Ananda, apa yang menyebabkan dia melakukan itu. Banyak mendengarkan & segera mencari solusinya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi, misal dari keluarga inti, keluarga besar, ataupun lingkungan sosial masyarakat.
13. (Pertanyaan Bunda Umma Amira) Anak saya kan masih kecil, usia 10 bulan dan blm mengerti betul kalau di kasih tahu, cara untuk menerapkan dan mengajarkan adap bagaimana dan dari usia brp ya Mbak?
(Jawaban) Usia 10 bulan anak akan merekam segala suara, biasakan untuk mengucapkan salam, berdo'a sebelum makan dan minum, intinya segala aktivitas akan menjadi contoh. Jika usianya sudah 2 tahun, mulai ajarkan adab buang air sendiri.
14. (Pertanyaan Bunda Dhona) Bunda, menurut yg saya pahami, adab adalah bagian dr syaksiyah (kepribadian) yg terbentuk dr pola pikir dan pola sikap (tingkah laku) yg berjalan scr bersamaan. Sehingga adab ini seharusnya sudah bisa dipraktekkan oleh orang-orang yg memiliki akal yg sempurna, karena dalam melaksanakan adab jg didasari oleh proses berpikir. Sementara anak-anak/balita yg belum memiliki akal sempurna, maka wajib untuk memberikan contoh/membiasakn adab, disamping jg memberikan penjelasan ttg adab karena itu wujud dr mendidik. Dan sepemahaman saya, adab itu diajarkan secara langsung dg proses berpikir, istilah bahasa arabnya sih talaqqiyan fikriyan. Seperti halnya Jibril mengajarkan wudhu dan membaca iqro kpd Rosulullah. Dan sbg ibu, kita jg sdh dituntut untuk mendidik anak untuk beradab sejak pra mengandung, saat mengandung, dan setelah melahirkan sampai ajal. Sehingga adab bisa diajarkan dan tidak sebatas ditularkan. Karena jika hanya ditularkan maka seseorang akan melakukan adab sebatas contoh tp tdk mengerti landasannya melakukannya. Mohon penjelasan dr Bunda terkait bahwa adab tidak bisa diajarkan tetapi bisa ditularkan? Maksudnya seperti apa? Krna saya sepakat bahwa adab ini sangat penting sebelum menuntut ilmu.
(Jawaban) Bunda, terima kasih masukannya yg sangat menambah pemahaman kita ttg adab. Semoga bisa menguatkan penerapan ilmu adab ini ke diri kita dan keluarga. Ada satu hal prinsip yg mungkin kita perlu pahami bersama. "Anak-anak mungkin bisa salah memahami perkataan kita, atau ilmu yg kita ajarkan, tetapi mereka tidak akan pernah salah meng-copy".
15. (Pertanyaan Bunda Nisfa Aditya) Assalamu’alaikum, saya mau tanya bagaimana cara mengajarkan adab belajar kpd batita? Apakah sdh mulai bisa diajarkan?
(Jawaban) Wa'alaikumsalam, adab sudah bisa diajarkan kepada batita. Misalnya adab makan, adab tidur anak, adab buang air kecil, adab buang air besar. Caranya adalah dengan memberikan perhatian yang besar terhadap perilaku anak. Kebiasaan anak akan tergantung dengan pembiasaan dan pola asuh yang dilakukan oleh keluarganya.
Komentar
Posting Komentar